Langsung ke konten utama
loading

Legenda Asal Mula Ramalan Shio (Versi 2)

Asal Mula Ramalan Shio

Meneruskan dari Legenda Sejarah Ramalan Shio versi 1, kali ini adalah versi beda untuk legenda shio, maksudnya ramalan shio. Jika pada versi sebelumnya mengisahkan tentang Kaisar Langit yang mengadakan lomba dimana pemenangnya ditentukan hanya 12 ekor yang akan diabadikan sebagai nama-nama tahun Cina, maka versi kedua tentu saja ada perbedaan.

Tapi sebenarnya versi kedua ini lebih mirip dongeng pengantar tidur, untuk disebut legenda, kurang tepat karena biasanya legenda akan dekat dengan kepercayaan pada dewa disuatu daerah dimana dewa tersebut benar-benar disembah, namun entahlah, yang jelas lumayan untuk referensi.

Langsung saja yuk kita simak.

Alkisah, pada jaman dahulu kala, hiduplah Dewa di puncak gunung yang berada di tengah pegunungan. Hari itu adalah 30 Desember, sehari sebelum tahun baru. Sang Dewa menulis surat kepada binatang-binatang seluruh negeri. Dewa yang telah selesai menulis surat-surat itu lalu meniupnya dari jendela. Surat-surat itu diterbangkan oleh angin, ke gunung, sungai, lembah, dan hutan, ke segenap penjuru.

Keesokan harinya, tanggal 31 pagi, para binatang menerima surat itu. Isinya seperti ini: Pada pagi hari di Tahun Baru, saya akan memilih binatang yang paling cepat datang kemari, dari nomor satu sampai nomor dua belas. Lalu setiap tahun saya akan mengangkat satu-persatu sebagai jenderal berdasarkan urutan. Tertanda, Dewa.

Para binatang menjadi bersemangat. Wah, kalau begitu, aku harus menjadi jenderal! Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca surat ini, yaitu seekor kucing yang suka bersantai. Kucing mendengar tentang surat Sang Dewa ini dari tikus. Tikus yang licik berkata bahwa mereka harus berkumpul ke tempat Dewa pada tanggal 2 pagi, padahal seharusnya tanggal 1 3 pagi.

Oh Tikus, terima kasih atas kebaikan hatimu. Semua binatang bersemangat sambil memikirkan tentang kemenangan. Baik, besok pagi-pagi ya. Aku akan tidur cepat malam ini. Semua binatang tidur cepat. Tetapi, hanya sapi yang berpikir, Jalanku lambat, jadi aku akan berangkat malam ini.Maka berangkatlah sapi sebelum matahari terbenam. Tikus yang melihatnya lantas meloncat menaiki punggung sapi. Betapa menyenangkan! Sapi yang tidak menyadarinya terus berjalan dengan lambat. Mungkin aku jadi nomor satu. Moooo!

Keesokan harinya, para binatang berangkat sekaligus saat hari masih gelap. Anjing, monyet, harimau, ular, kelinci, ayam, domba, juga kuda, semuanya berlari menuju tempat tinggal Sang Dewa. Akhirnya matahari tahun baru mulai terbit. Yang muncul membelakangi matahari itu, pertama-tama adalah sapi.

Oh, bukan! Itu adalah tikus! Tikus melompat turun dari punggung sapi, lantas melompat ke hadapan Sang Dewa dengan cepat. Dewa, Selamat Tahun Baru! Oh, selamat! Selamat! Sapi merasa sangat kecewa. Mengapa? Moooo! Sapi menangis. Lalu berturut-turut datanglah harimau, kelinci dan naga. Binatang-binatang lainnya tiba susul-menyusul.

Akhirnya, tibalah waktu pengumuman urutan pemenang oleh Sang Dewa. Saudara-saudara sekalian, selamat datang. Sekarang saya akan mengumumkan hasilnya. Nomor satu tikus. Dilanjutkan dengan sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi hutan. Dengan demikian, telah ditetapkan 4 pemenang nomor satu sampai nomor dua belas! 12 ekor binatang yang terpilih ini disebut 12 Shio Binatang.

Kedua belas shio binatang itu mulai berpesta pora dengan minuman keras sambil mengelilingi Sang Dewa. Mari minum! Naga dan harimau juga bersuka ria. Kelinci dan tikus juga bekata, Mari minum! Saat itu kucing datang berlari-lari dengan wajah yang marah dan menakutkan. Tikus!!! Kenapa kamu menipuku! MEONG!!! Aku akan menangkap dan memakanmu. Sini!!!Tikus berlari terbirit-birit. Kucing berputar-putar mengejarnya.

Pesta itu amat ramai. Sejak saat itu, mulailah era 12 shio binatang. Mulai dari tahun tikus, lalu sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi hutan. Kucing yang tidak termasuk dalam 12 shio binatang karena ditipu tikus, sampai sekarang pun masih berputar-putar mengejar tikus. Ia masih marah akan tipuan tikus.

Demikianlah cerita legenda shio versi kedua, hmmm keknya hanya dongeng untuk mengantar anak-anak ke alam mimpi nih... Untuk sekelas legenda, masih lebih berbobot Sejarah ramalan Zodiac.

star
Bagikan

Author

AdminSaya adalah blogger kampung Pondok Jeruk. Jika dalam beberapa posting saya ada yang tidak berkenan, mohon dimaklumi saya wong ndeso. :)

Post “Legenda Asal Mula Ramalan Shio (Versi 2)” ini saya unggah dari Wringin Agung, Jombang Sub-District, Jember Regency, East Java, Indonesia. 
Published:Selasa, 12 September 2017
Last Modified:2017-12-25T14:20:40Z

Recent Posts

    Recent Comments