Langsung ke konten utama
loading

Pemenang dan Pecundang

Kita akan membaca kisah yang sarat dengan hikmah kali ini, baik untuk karier maupun untuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Dalam arti kata, siapa saja pasti tahu dua kata di dalam judul diatas. Pemenang ya yang menang pecundang tentu yang kalah.

Pemenang dan Pecundang

Namun banyak kejadian di dunia ini terkadang tidak sesedehana dalam arti kata dalam kamus. Untuk memahami maksud dari ungkapan judul diatas mari kita simak kisah dibawah, sebuah cerita fabel, tetapi ternyata kalau mau kita telaah, betapa banyak ternyata manusia mengalami seperti kisah dibawah, entah sebagai pemenang atau sebagai pecundangnya. Bagaimana dengan kamu?

Bagaimana penilaian kita, tergantung pada masing-masing individu. Hanya berbagi sebuah bacaan yang sempat menggelitik. Menggambarkan tentang sebuah sinergi. kelinci kerjasama dengan garimau


Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, tiba-tiba datang seekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Si Rubah jantan merasa tertantang, "dimanapun jadi, masa sih seekor kelinci saja bisa menang melawan aku?" pikir si rubah.

Rubah jantan dan kelinci lalu masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Si Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai tiba tiba datang seekor serigala besar yang hendak memangsanya, kelinci berkata kembali, "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Serigala merasa tertantang, "dimanapun jadi, apa iya kelinci bisa menang melawan aku?"

Mereka berduapun masuk ke dalam sarang kelinci, lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Si kelinci kembali bersantai, sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata kembali, "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang".

Beruang tentu saja merasa tertantang, "dimanapun boleh, maasa iya kelinci bisa menang melawan aku?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, kembali tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai-lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, kelinci melongok kedalam lubangnya, sambil melambai "hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!!"

Keluarlah seekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap harimau berkata, "kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari kencang mengejar mangsa."

Pemenang selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara pecundang selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama, (MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA.

Bagaimana pendapatmu?

star
Bagikan

Author

AdminSaya adalah blogger kampung Pondok Jeruk. Jika dalam beberapa posting saya ada yang tidak berkenan, mohon dimaklumi saya wong ndeso. :)

Post “Pemenang dan Pecundang” ini saya unggah dari Wringin Agung, Jombang Sub-District, Jember Regency, East Java, Indonesia. 
Published:Kamis, 4 Januari 2018
Last Modified:2020-08-19T02:33:07Z

Recent Posts

    Recent Comments